Penjelasan Tentang Format Binary

Dalam menggunakan komputer sehari-hari, kita menggunakan teks berupa huruf, angka, dan symbol, yang kita pahami maknanya. Tetapi komputer tidak bekerja berdasarkan teks sebagaimana manusia. Komputer bekerja berdasarkan kode binary, dimana setiap data diolah dalam bentuk kode 0 dan 1. Kode 0 artinya sinyal mati, kode 1 artinya sinyal hidup.

Lalu kode binary itu diproses berdasarkan pengelompokan 8 bit. Artinya, ada 8 jalur sinyal yang dikirimkan sekaligus dalam mengirim data. Dengan demikian kapasitas nilai yang terkandung di dalamnya menjadi sebesar 2 pangkat 8. Di dalam komputer, penulisan pangkat biasanya dituliskan menggunakan simbol caret, jadi 2 pangkat 8 sama dengan (2 ^ 8).

Nilai maksimal di dalam (2 ^ 8) adalah sebesar (256 – 1).  Mengapa ada kurang satu? Karena kapasitas datanya adalah 256. Tetapi jika dimulai dari 0, maka datanya adalah dari nilai 0 sampai dengan nilai 255. Jadi berkurang satu dari kapasitasnya.

Contoh datanya adalah sebagai berikut :

00010010 , data ini nilainya sama dengan 18

01001010, data ini nilainya sama dengan 74

10010011, data ini nilainya sama dengan 147

00000000, data ini nilainya sama dengan 0

11111111, data ini nilainya sama dengan 255

 

 

Jadi, data 8 bit inilah yang digunakan sehari-hari di dalam komputer. Kita mengenalnya sebagai “byte”. Jadi 1 byte sama dengan 8 bit. Atau dengan kata lain, untuk menyimpan setiap data 8 bit, ukuran besar datanya adalah sebesar 1 byte.

Tetapi nilai tertingginya yang 255 sebenarnya tidak cukup dalam kebutuhan data manusia sehari-hari. Maka digunakan pengelompokan lagi untuk menghasilkan data dengan nilai yang lebih tinggi.

Yaitu :

16 bit, untuk mendapatkan data dengan nilai maksimal (2 ^ 16) – 1.

Untuk menyimpan setiap data 16 bit ini, ukuran besar datanya adalah 2 byte.

Contoh data :

00000000 00000001, data ini nilainya 1

11111111 11111111, data ini nilainya 65535

 

 

24 bit, untuk mendapatkan data dengan nilai maksimal (2 ^ 24) – 1.

Untuk menyimpan setiap data 24 bit ini, ukuran besar datanya adalah 3 byte.

 

Sebagai catatan, bentuk 24 bit inilah yang digunakan oleh komputer dalam mendefinisikan kode warna. Karena setiap titik warna sebenarnya adalah perpaduan dari 3 warna, Red, Green, dan Blue. Masing-masing Red, Green, dan Blue menggunakan 8 bit. Sehingga kombinasi ketiganya adalah (2 ^ 8) ^ 3, atau sama dengan 2 pangkat 24.

 

Contoh  data :

Kode warna 11111111 11111111 00000000, penjabarannya adalah sebagai berikut :

8 bit pertama, yaitu 11111111 adalah nilai untuk Red

8 bit kedua, yaitu 11111111 adalah nilai untuk Green

8 bit ketiga, yaitu 00000000 adalah nilai untuk Blue

Dengan demikian, untuk data di atas, di dalam kode warna, artinya warna kuning

 

 

32 bit, untuk mendapatkan data dengan nilai maksimal (2 ^ 32) – 1.

Untuk menyimpan setiap data 32 bit ini, ukuran besar datanya adalah 4 byte.

Bentuk data inilah yang sehari-hari di dalam komputer disebut dengan type data “integer”.

Sebagai contoh, di dalam database, ketika membuat sebuah field dengan type integer, maka nilai tertingginya adalah (2 ^ 32) – 1.

 

 

64 bit, untuk mendapatkan data dengan nilai maksimal (2 ^ 64) – 1.

Untuk menyimpan data 64 bit ini, ukuran besar datanya adalah 8 byte.

Di dalam pemrograman, type data ini disebut dengan “long Integer”.

Kalau kita konversi ke bilangan desimal, nilai maksimalnya adalah sebesar :

18.446.744.073.709.551.615

( 18 kuintiliun, 446 kuadrilun, 774 triliun, 73 miliar, 709 juta, 551 ribu, 615 )

 

 

Tetapi semua nilai maksimal di atas adalah untuk asumsi data yang berbentuk Unsigned. Artinya, tidak ada simbol negatif, atau dengan kata lain, semuanya angka positif.

Untuk menyimpan data yang ada angka negatifnya, maka semua bentuk data di atas dibagi separuh separuh. Paruh pertama untuk nilai negatif, dan paruh kedua untuk nilai positif. Dengan demikian nilai maksimalnya pun menjadi separuh dari nilai semula.

Data yang bisa menampung nilai negatif, istilahnya adalah Signed. Artinya ada tambahan simbolnya yaitu – (simbol minus) dan + (simbol plus).

Penyimpanan ke File

Dalam penulisan ke file, harus ditentukan dulu berapa bit format datanya. Karena dalam menyimpan datanya ke file, semua bit di dalam format datanya harus diisi.

Misalnya di dalam bahasa pemrograman C, ada syntax “int” untuk menyimpan data 32 bit, dan “short int” untuk menyimpan data 16 bit.

Sebagai contoh, kita mempunyai 3 nilai yaitu

00000000 binary

11111111 binary

11111111 11111111 00000000 binary

Jika nilai di atas kita tuliskan kembali dalam bentuk 32 bit, maka nilainya adalah :

00000000 00000000 00000000 00000000 binary

00000000 00000000 00000000 11111111 binary

00000000 11111111 11111111 00000000 binary

Perlu kita ketahui pula bahwa komputer menyimpan data binary ke dalam file dengan urutan dari belakang ke depan. Jadi empat buah angka 8 bit yang kita lihat di contoh di atas, dalam menuliskannya ke file, 8 bit yang ke-empat dulu yang dituliskan, lalu yang 8 bit ketiga, lalu yang 8 bit yang kedua, dan terakhir 8 bit yang pertama.

Dalam menampilkan format data binary ini ke bentuk yang mudah dibaca manusia, digunakan hexadesimal. Sistem bilangan hexadesimal adalah yang paling cocok dalam menyederhanakan data binary yang panjang.

Sebagai contoh :

00000000 binary adalah 00 hexadesimal

11111111 binary adalah FF hexadesimal

Sehingga jika kita tuliskan kembali ketiga nilai 32 bit di atas ke format hexadesimal, angkanya adalah :

00 00 00 00 hexadesimal

00 00 00 FF hexadesimal

00 FF FF 00 hexadesimal

Itulah bentuk lengkap angka hexadesimalnya. Angka hexadesimalnya inilah yang kita lihat ketika menggunakan aplikasi Hex Viewer untuk melihat ke dalam isi file.

Mari kita lihat dengan contoh.

Misalnya kita bermain game Spider Solitaire WinXP dan mendapat skor tinggi 1.000.000.

Lalu game tersebut kita simpan. Game tersebut menyimpannya ke dalam file bernama spider.sav. Kita buka file tersebut dengan menggunakan aplikasi Hex Viewer, misalnya aplikasi HxD.

Di dalam hexadesimal angka 1.000.000 tersebut sama dengan F4240, dan seandainya programmer gamenya menggunakan type data “int” dengan format 32 bit, maka angkanya adalah 00 0F 42 40.

Kalau angka 00 0F 42 40 ini kita jabarkan setiap bytenya :

00 menggunakan 1 byte

0F menggunakan 1 byte

42 menggunakan 1 byte

40 menggunakan 1 byte

Maka dalam menyimpannya ke file, dimulai dari yang terakhir dulu, yaitu 40, baru berikutnya 42, lalu 0F, dan terakhir 00 di simpan ke dalam file.

Jadi skor kita yang 1.000.000 di dalam game tersebut, akan tersimpan sebagai 40 42 0F 00 di dalam file save gamenya. Lihat gambar di bawah :

Memahami cara kerja data biner memang membuka banyak wawasan baru tentang bagaimana komputer berpikir. Jika suatu saat Anda ingin memperdalam topik seperti ini—mulai dari dasar hingga penerapannya—akan ada banyak manfaat ketika belajar bersama pengajar yang sudah berpengalaman, seperti yang tersedia di Webmedia Training Center. Belajar pun jadi lebih terarah dan mudah diikuti.

Contact Us :

0852 6114 0004

0852 1266 5455