Medan, 12 September 2025 — Upaya peningkatan kualitas pembelajaran daring pada lembaga kursus dan pelatihan terus digencarkan oleh pemerintah pusat melalui kegiatan Pengimbasan Praktik Baik Penyelenggaraan Kursus Daring Tahap 2. Kegiatan ini diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah khususnya dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, dan digelar secara luring di LKP Ernala, Jl. Kapten Muslim Komp. Griya Blok A. No. 75, Medan-Sumatera Utara.

Berlangsung pada hari Jumat, 12 September 2025, kegiatan ini dimulai pukul 08.00 WIB hingga 16.30 WIB, dan melibatkan Webmedia Training Center dan sejumlah peserta lainnya dari berbagai satuan pendidikan nonformal yang berasal dari Kota Medan dan daerah sekitarnya.

Pentingnya Kegiatan Pengimbasan Praktik Baik Penyelenggaraan Kursus Daring

Tujuan utama kegiatan ini adalah mendiseminasikan praktik-praktik terbaik dalam penyelenggaraan kursus daring agar dapat diadopsi oleh lembaga-lembaga lain di seluruh Indonesia. Dalam konteks transformasi pendidikan digital, pengimbasan ini menjadi bagian penting dalam membangun budaya kolaborasi dan berbagi antar penyelenggara pendidikan nonformal.

Sebagai tuan rumah, LKP Ernala memberikan praktik terbaik yang telah mereka dapatkan ketika mengikuti penyelenggaraan kursus daring tahap satu dan mereka sudah menyelenggarakan kursus daring selama beberapa bulan terakhir. Mulai dari penyusunan kurikulum berbasis digital, pengelolaan kelas online, hingga pelibatan peserta didik dalam ekosistem pembelajaran jarak jauh.

Sesi demi sesi dalam kegiatan ini menyuguhkan pengalaman konkret mengenai penyelenggaraan kursus daring, termasuk demonstrasi penggunaan Learning Management System (LMS), pemanfaatan media interaktif, hingga cara merancang evaluasi yang efektif bagi pembelajaran jarak jauh.

Peserta kegiatan diajak untuk memahami lebih dalam strategi teknis maupun manajerial yang mendukung keberhasilan kursus online. Beberapa sesi diskusi juga membahas bagaimana mengatasi tantangan umum seperti keterbatasan infrastruktur, motivasi peserta, serta pengukuran capaian pembelajaran secara daring.

Selain paparan materi, peserta terlibat aktif dalam Focus Group Discussion (FGD) untuk menyusun rencana tindak lanjut. Dalam FGD ini, peserta dikelompokkan untuk merancang strategi implementasi kursus daring di lembaga masing-masing, berdasarkan inspirasi dari praktik yang ditampilkan oleh LKP Ernala.

Hasil dari FGD ini diharapkan menjadi dokumen awal bagi lembaga-lembaga peserta untuk membangun sistem pembelajaran digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan, tanpa mengorbankan kualitas pengajaran maupun pencapaian kompetensi.

Kegiatan pengimbasan ini menjadi salah satu upaya nyata dalam mengakselerasi digitalisasi pendidikan, khususnya di sektor kursus dan pelatihan. Dengan semakin luasnya akses internet dan penggunaan teknologi, pembelajaran daring bukan lagi pilihan terbatas, melainkan sebuah kebutuhan yang tak terhindarkan.

Bertambahnya jumlah lembaga yang mampu menyelenggarakan kursus daring dengan kualitas baik akan mempercepat pemerataan akses pendidikan, termasuk untuk kelompok masyarakat yang sulit menjangkau pembelajaran tatap muka.

Dengan menjadikan LKP Ernala sebagai titik sentral kegiatan ini, penyelenggaraan Pengimbasan Praktik Baik Kursus Daring Tahap 2 menunjukkan bahwa transformasi digital pendidikan dapat dimulai dari satuan pendidikan lokal, selama ada kemauan untuk terus belajar, berbagi, dan berkembang. Kegiatan ini menjadi pijakan penting dalam mendorong satuan pendidikan nonformal untuk lebih adaptif terhadap tantangan zaman dan menjadi bagian dari solusi pendidikan masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *