Dengan merebaknya Tiktok, Instagram Reels, WA dan story yang mendukung Video, membuat meledaknya konten video menjadi alat pemasaran yang fenomenal saat ini. Tujuan video bukan sekedar hiburan, tujuan video adalah menjadi alat bantu pemasaran ataupun marketing.
Sebagai seseorang yang bertugas di bagian Digital Marketing, kalian harus terbiasa mendapatkan job order membuat video marketing. Bos selalu meminta konten video, buatlah konten video. Padahal gak semudah merekam lantas upload jadi. Ia butuh rencana.
Apa yang terjadi kalau begitu dapat tugas membuat konten video marketing, kamu langsung terjun ke lapangan? REVISI, REVISI OH REVISI… satu kata ini membuat semua kerjaan jadi gak ada harganya. Makanya butuh Storyboard yang disetujui. Bukan sekedar storyboard, tapi storyboard yang sudah disetujui dengan jelas oleh bos/klien.
Sebagai pembuat konten, kamu lebih baik berlama-lama di diskusi storyboard ketimbang berlama-lama di revisi.
Apa itu Storyboard di Video Marketing?
Storyboard adalah sebuah outline atau papan cerita yang membantu pembuatan video menjadi lebih mudah. Storyboard terdiri dari gambar yang mewakili jalannya cerita dari awal sampai akhir. Dengan adanya storyboard ini membantu semua yang terlibat dapat dengan mudah melakukan proses produksi video.
Cara Membuat Storyboard untuk Video Marketing
Ada banyak cara dan contoh dalam membuat storyboard untuk tujuan video marketing. Yang mana saja bagus, asal menggambarkan adegan dari awal sampai akhir sehingga bisa mengerti. Secara umum berikut panduan cara membuat storyboard:
- Menentukan tujuan Video Marketing
Bagian ini adalah bagian terpenting, karena akan berpengaruh kepada ide cerita videonya. Semisal tujuannya adalah awareness atau engagement, atau memang langsung untuk call to action pelanggan.
Setelah tahu tujuan Video yang akan dibuat apa, lalu bergeraklah untuk menemukan ide ceritanya. Bagian ide adalah bagian kreatifnya, karena bisa saja semua dibuat dari masa lalu, masa sekarang atau di setting untuk masa depan.
- Tentukan berapa lama video (Durasi)
Saat ini untuk tujuan video pemasaran, tidak perlu lama-lama. Semisal untuk story kisaran 15-30 detik. Untuk iklan Video kisaran 1 – 3 menit. Hal ini memudahkan pembuat video memproduksinya. Karena waktu yang singkat, Anda sebagai penyusun Storyboard harus lebih detail membuatnya, apalagi di 8 detik pertama.
Anda harus maksimal di 8 detik pertama, karena disanalah keputusannya orang mau lanjut menonton atau skip.
- Membuat Alur Cerita
Sebagai pembuat konten Anda harus pinter menulis cerita Storyboard. Orang suka cerita, setelah pembukaan, Anda harus segera bisa memunculkan masalah yang dihadapi mungkin berupa konflik dari target penonton. Berikan solusi-solusi dan juga kalau mereka tertarik, sajikan Call to Actionnya.
Demikian cara membuat storyboard untuk Video Marketing, selanjutnya kami akan sajikan Contoh Storyboard sehingga membantu tim yang terlibat untuk memahami jalan cerita dari Video Marketingnya.
Untuk mendapatkan versi docx atau wordnya, Anda bisa memintanya melalui Direct Message akun Instagram Webmedia. (Follow akun Ignya). Materi ini adalah materi salah satu tugas praktek Program 6 Bulan Digital Marketing di Webmedia.